A. Pengertian
Penalaran
Penalaran adalah
proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis,
berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang
menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses
inilah yang disebut menalar. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar
penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil
kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence).
B. METODE PENALARAN
Dua jenis metode penalaran yaitu penalaran deduktif dan induktif :
1. Metode Induktif
Metode berpikir induktif adalah suatu penalaran yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasi pengamatan empiric dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini panalaran
induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif.
Contoh :
Ani bersekolah dengan memakai seragam merah puti karena masih
SD,Anton Bersekolah dengan memaki seragam merah putih karena dia masih SD.
KESIMPULAN:Semua siswa yang masih SD memaki seragam merah putih saat
bersekolah
2. Metode Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu
peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir
pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus.
C. INDUKTIF
1. Pengertian
Induktif
adalah penyusunan /penarikan kesimpulan dengan metode pemikiran yang bertolak
dari kaidah (hal-hal atau peristiwa) khusus untuk menentukan hukum (kaidah)
yang umum. Proses penalaran ini bergerak mulai dari penelitian dan evakuasi
atas fenomena-fenomena yang ada.semua fenomena harus diteliti dan dievakuasi
terlebih dahulu sebelummelangkah lebih jauh ke proses penalaran induktif
2. Hal-hal
yang berhubungan dengan Induktif
- Generalisasi
Generalisasi
adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah gejala atau peristiwa yang
serupa untuk menarik kesimpulan mengenai semua atau sebagian dari gejala atau
peristiwa itu. Generalisasi diturunkan dari gejala-gejala khusus yang diperoleh
melalui pengalaman, observasi, wawancara atau studi dokumentasi.
- Analogi
Analogi
dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya
memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat
menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah
dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.
Analogi induktif ( kias ) adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari dua
peristiwa atau gejala khusus yang satu sama lain memiliki kesamaan untuk
menarik sebuah kesimpulan. Karena titik tolak penalaran ini adalah kesamaan
karakteristik diantara dua hal, maka kesimpulannya akan menyiratkan “ apa yang
berlaku pada satu hal akan berlaku pula untuk hal lainnya “ dengan demikian
dasar kesimpulan yang digunakan merupakan ciri pokok atau esensi yang
berhubungan erat dari dua hal yang dianalogikan.
- Hubungan
Kausal
Menurut hokum
kausalitas semua peristiwa yang terjadi di dunia ini terjalin dalam rangkaian
sebab akibat. Tidak ada satu gejala atau kejadian yang muncul tanpa penyebab.
3. Contoh
Kasus
- Harimau
berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
- Ikan
Paus berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan: Semua
hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
D. Deduktif
1. Pengertian
Penalaran
deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika
premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil
kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika,
maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan
teori himpunan dan bilangan.
2. Hal-hal
yang berhubungan dengan deduktif
- Silogisme
Silogisme
adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun
dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan). Dengan fakta
lain bahwa silogisme adalah rangkaian 3 buah pendapat, yang terdiri dari 2
pendapat dan 1 kesimpulan.
- Entimen
Entimen
adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme
premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
3. Contoh
Kasus
Masyarakat
Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan
(khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
SUMBER :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar