1. Laporan
Ilmiah
A.
Macam – macam laporan ilmiah
1. Laporan Periodis
Laporan yang diserahkan setiap periode reguler dan dimaksudkan untuk menyediakan informasi tentang status organisasi atau aktivitasnya. Laporan bulanan, triwulan, atau catur wulan atau tahunan oleh Kepala Bagian, Kepala Sekolah atau Pimpinan Pesero kepada pemegang pesero adalah contoh-contoh laporan periodis.
2. Laporan Kemajuan
Laporan yang diserahkan guna menyediakan informasi tentang kemajuan suatu rencana usaha, seperti pembangunan bendungan dan proyek penelitian.
3. Laporan Hasil Uji
Laporan yang diserahkan guna menyediakan laporan tangan pertama tentang pengetahuan suatu benda (biasanya berupa kesimpulan), seperti kondisi suatu bangunan, pabrik, atau sumber alam.
4. Laporan Rekomendasi
Laporan yang diserahkan guna menyediakan keterangan dasar atau pujian terhadap sesuatu guna pertimbangan dalam tindakan berikutnya. Misalnya, laporan tentang letak daerah atau lokasi pabrik atau gedung bioskop, dan nasihat cara menaikkan efisiensinya.
5. Laporan Penelitian
Laporan yang diserahkan untuk memberi tahu tentang
penemuan yang tidak diketahui sebelumnya dan diperoleh dari percobaan,
penyelidikan, kuesioner, data akumulasi, dan sebagainya. Berbagai
laboratorium lembaga penelitian, universitas, stasiun pertanian, stasiun
meteorologi, kantor pemerintah, dan organisasi penelitian swasta secara
tetap menerbitkan laporan-laporan itu.
Dengan melihat penggolongan laporan ilmiah tersebut,
suatu prinsip yang dapat ditemui dalam setiap laporan ilmiah adalah
kaidah-kaidah ilmiahnya, yang mungkin berbeda-beda menurut setiap bidang
ilmu. Walaupun sangat beragam dan variatif, macam laporan ilmiah
dapat dikategorikan menjadi hal-hal berikut.
1. Laporan kemajuan, yaitu laporan yang disampaikan untuk melihat perkembangan kemajuan atau langkah yang telah ditempuh, untuk melihat kemungkinan munculnya kesulitan dan bagaimana rencana antisipasinya.
2. Laporan akhir; laporan ini dapat didahului laporan kemajuan untuk melihat pencapaian yang diperoleh antara yang dicerminkan dalam usulan penelitian, laporan kemajuan, dan laporan akhir.
3. Laporan berkala; disusun untuk melihat suatu kinerja yang melibatkan karakter keilmiahan, dalam suatu periode waktu tertentu sehingga dapat diperoleh suatu gambaran dinamika dari periode yang satu dengan periode lainnya.
4. Laporan hasil uji; laporan ini perlu juga menyertakan rekomendasi, setelah disampaikan informasi ilmiah tentang sesuatu, karena dimungkinkan akan menjadi dasar suatu kebijakan tertentu.
Mengenai macam laporan ilmiah berupa laporan
penelitian, penulis berpendapat bahwa dalam setiap laporan yang disertakan
karakter “ilmiah”, dapat diasumsikan melalui suatu penelitian, karena
terikat dengan kaidah ilmiah. Karakter ilmiah dan proses penelitian yang
dimaksud adalah karena aspek ketelitian, kecermatan, merupakan hal yang
penting dalam setiap laporan ilmiah. Penelitian dapat dilakukan baik melalui
studi kepustakaan maupun menyertakan data empiris.
B.
Ciri – ciri laporan ilmiah
Dari ciri-ciri laporan yang telah
disebutkan di atas, dapat ditarik suatu prinsip yang diterapkan pada ciri
suatu laporan ilmiah, yaitu
(1) ditujukan kepada pembaca tertentu;
(2) sistematika laporan kadang
disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan (dalam suatu
hibah kompetensi);
(3) bahasanya formal, harus disesuaikan
dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan;
(4) memerhatikan
kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya;
(5) objektif.
C.
Persyaratan bagi pembuat laporan
Dari persyaratan pembuat laporan seperti
yang dikemukakan di atas dapat dikemukakan dalam rumusan lain bahwa
penulis laporan ilmiah haruslah memenuhi kriteria berikut.
- Kesesuaian bidang ilmu penulis laporan atau salah satu anggota tim penulis dengan laporan ilmiah yang ditulisnya. Hal ini berkaitan dengan karakter metode ilmiah yang digunakan dalam laporan ilmiah tersebut.
- Bagi penulis laporan ilmiah pemula, dapat melihat contoh-contoh laporan ilmiah lain yang memiliki banyak kesamaan kebutuhan dari isi laporannya, atau memastikan apakah dari pemberi perintah memberi suatu pagu sistematika tersendiri.
- Kesediaan intelektualnya untuk selalu membuka pikiran terhadap hal-hal yang baru, dan memungkinkan untuk mengubah keyakinan intelektualnya.
Setelah mempelajari dan menemukan hal-hal
yang diperbarui dari proses penulisan suatu laporan ilmiah, dapat saja
penulis memiliki sikap terhadap dasar-dasar pemikiran orang lain yang
dikemukakan dalam laporan ilmiahnya. Kecenderungan tersebut lazim terjadi,
dan muncul berupa sikap setuju atau tidak setuju sehingga cenderung
berpihak terhadap suatu pandangan, bahkan membangun pandangan sendiri.
Keberpihakan seperti ini harus didukung dengan argumentasi atau
dasar-dasar pemikiran tertentu.
2.
Rancangan Usulan Penelitian
A.
Guna rancangan usulan penelitian
Rancangan usulan penelitian
untuk disertasi, usulan penelitian untuk disertasi, dan disertasi sebenarnya
menunjuk kepada satu hal yang sama, yaitu disertasi. Oleh karena itu hal-hal
yang dituntut untuk rancangan usulan penelitian untuk disertasi dan dalam
usulan penelitian untuk disertasi selalu menunjuk kepada apa yang dituntut
untuk suatu disertasi. Kalau dilihat dari segi proses, rancangan usulan
penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan
disertasi.Oleh sebab itu usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan
disertasi adalah hasil akhirnya.
B. Bentuk dan isi usulan penelitian
Rancangan
usulan penelitian untuk disertasi sekurang-kurangnya memuat unsur-unsur pokok
sebagai berikut :
1. Bagian Awal
a) Judul
penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
b) Identitas penyusun rancangan.
c) Tanggal
pengajuan rancangan ke Program Pascasarjana.
2.
Bagian Utama
Bagian utama meliputi :
a) Rasional dari judul yang dipilih.
b) Perumusan
masalah, telaah pustaka dan penelitian terdahulu.
c) Tujuan dan
kegunaan penelitian.
d) Kerangka
pemikiran teoritis.
e) Rancangan
hipotesis, jika dipakai.
f) Metode
penelitian.
g) Hasil yang
diharapkan dan masalah yang diantisipasi
h) Jadwal
penelitian
3.
Bagian Akhir
a) Daftar
pustaka sementara
b) Daftar
riwayat hidup penyusun rancangan.
Isi usulan penelitian
A.
Bagian Awal
1.
Judul
Judul
rancangan usulan penelitian diketik dengan huruf kapital. Judul hendaklah cukup
ekspresif menunjukkan dengan tepat masalah yang hendak diteliti. Di bawah judul ditulis kalimat :
"Rancangan
Usulan Penelitian Untuk Disertasi"
2.
Identitas Penulis
Nama : hanya
huruf-huruf pertama yang diketik dengan huruf Kapital.
3.
Tanggal Pengajuan, ditulis :
Diajukan kepada Program Pascasarjana
Universitas Gunadarma 2015
pada tanggal
B. Bagian
Utama
1.
Perumusan Masalah
Dalam
rancangan usulan penelitian untuk disertasi, unsur pokok perumusan masalah ini
mempunyai peranan lebih penting dari unsur-unsur pokok lain.
- Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Dalam fasal tujuan dan kegunaan penelitian ini disebutkan secara spesifik tujuan-tujuan
apa yang dirancangkan akan dicapai dalam penelitian itu dan kegunaan apa yang
akan diperoleh dari penelitian yang dirancangkan.
- Metode Penelitian
Pasal metode
penelitian memuat hal-hal sebagai berikut:
a. Pendekatan
dan bentuk/cara yang dipakai untuk meneliti.
b. Penjelasan tentang populasi serta rancangan
teknik pengambilan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.
c. Metode pengumpulan data dan alat
pengambil data yang akan digunakan.
Sumber :